jump to navigation

Kayu Urip, Penyambung Tulang Patah 17 Juli 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

Penampilannya unik. Tidak tampak adanya daun seperti umumnya tanaman lain. Ia hanya tersusun dari batang-batang mirip tulang-belulang berwarna hijau. Itu sebabnya dinamakan patah tulang. Getahnya punya banyak khasiat. Dengan batang dan cabang yang tersusun zigzag melintang tak beraturan, patah-patah, nyaris tanpa daun, tanaman ini terlihat aneh dan unik. Karena unik, orang lebih memanfaatkannya sebagai tanaman hias. Namun, ada juga yang sengaja menanamnya untuk koleksi tanaman obat. Wahono, pemerhati tanaman obat yang tinggal di Pondok Cabe, Tangerang, mengaku kenal tanaman patah tulang ini dari orangtua. “Dulu orang menyebutnya kayu urip. Karena meski telah dipatahkan bagian batang untuk diambil getahnya, ia tetap bisa tumbuh, bahkan sampai dua meter,” ungkapnya. Bagian tanaman yang paling sering dimanfaatkan untuk obat adalah kulit batang dan getahnya. Getah patah tulang berwarna putih seperti susu, mengandung senyawa euphorbone, taraksasterol, alaktucerol, euphol, damar yang rasanya tajam, zat karet, dan zat pahit. Diborehkan ke kulit Para pengobat zaman dulu memanfaatkan kombinasi kulit batang dan getah tanaman ini untuk mengobati tulang patah, seperti tercantum dalam catatan Kloppenburgh Versteegh, ahli obat tradisional Indonesia berkebangsaan Belanda. Caranya, kulit batang tanaman ini digiling halus dan dicampur minyak, lalu diborehkan di kulit, di daerah yang tulangnya patah. Setelah itu diberi kulit pohon randu dan dibalut. Saat ini penggunaan tanaman ini untuk kasus tulang patah memang tak lazim lagi. Apalagi sudah ada metode pengobatan yang lebih modern, seperti suntikan pereda rasa sakit dan pemasangan gips. Pemberian borehan tanaman patah tulang dan kulit randu hanya untuk tindakan pertolongan pertama. Biasanya sebagai pereda rasa sakit dan pencegah infeksi. Meski begitu, seperti diungkapkan Wahono, getah tanaman batang berwarna hijau tua ini dapat menyembuhkan luka luar seperti terpotong, tersayat, atau terkena pecahan kaca. Ada juga yang memanfaatkan getahnya untuk menghilangkan kutil, atau dalam bahasa medis disebut tumor jinak. “Bisa juga untuk mengurangi rasa gatal di tahi lalat dan hasilnya cukup baik. Untuk kutil, tentu hanya efektif jika ukurannya masih kecil atau mulai tumbuh. Jika sudah telanjur besar, tentu tidak efektif lagi. Selain itu, pengobatannya juga harus rutin, minimal mengoleskannya dua kali sehari,” tuturnya. Jauhkan dari mata Satu hal yang perlu diperhatikan saat memanfaatkannya adalah menghindari kontak langsung getah dengan mata. Getah patah tulang mengandung racun berbahaya. Bila terkena mata, getah akan menimbulkan rasa gatal dan bengkak di kelopak mata. Kalau telanjur terkontaminasi, sebagai pertolongan pertama, basuh mata dengan air matang, kemudian segara konsultasikan ke dokter ahli. Pertolongan yang terlambat bukan tidak mungkin dapat menimbulkan kebutaan. Penggunaan patah tulang sebagai tanaman obat sempat memudar beberapa saat. Namun, bukan berarti namanya langsung tenggelam begitu saja. Di berbagai daerah di Indonesia, nama patah tulang masih tetap populer. Ada yang menyebutnya kayu urip, kayu susuru, pancing towo (karena bentuknya aneh dan memancing tawa), atau tikel balung. Kini pamor tanaman bernama Latin Euphorbia tirucalli Linn ini mencuat kembali. Saudara dekat tanaman hias Euphorbia millii juga ini mulai dikembangbiakkan kembali. Cukup Oles Getahnya Sebenarnya tidak ada banyak cara dalam memanfaatkan tanaman patah tulang atau biasa disebut kayu urip (Jawa). Namun, perlu diperhatikan, getahnya jangan sampai kontak dengan bola mata karena bisa membuat buta. Disarankan juga jika hendak menggunakan patah tulang sebagai obat, gunakan cabang yang cukup tua. Cabang yang sudah tua menghasilkan getah lebih banyak daripada yang muda. Berikut beberpa contoh penggunaannya: • Patahkan bagian tulang tanaman ini, sebaiknya pilih yang sudah tua. Setelah keluar getahnya, langsung oleskan ke bagian tubuh yang sakit. Getah ini diyakini bisa menghilangkan gangguan di kulit seperti kutil atau tahi lalat. • Saat mengoleskan getah, sebaiknya berhati-hati agar tidak terkena bagian tubuh yang lain. Diamkan selama beberapa saat sampai getah mengering. Setelah itu, cuci dengan air bersih.

Sejarah hari Valentine 2 Juli 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

melalui postingan ini saya tidak bermaksud mendeskriditkan siapa pun, karna saya hanya ingin menuliskan suatu pemikiran yang bersifat subjektif yang diambil dari berbagai sumber.

Hari ‘kasih sayang’ yang dirayakan oleh orang-orang Eropa pada tahun-tahun terakhir disebut ‘Valentine Day’ amat popular dan merebak di pelusok Indonesia bahkan di Asia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil, ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisi, sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

SEJARAH VALENTINE:

Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri ‘terjun’ dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut ‘Syuhada’) yang kerana kesalahan dan bersifat ‘dermawan’ maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 – 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai ‘upacara keagamaan’.

Tetapi sejak abad 16 M, ‘upacara keagamaan’ tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi ‘perayaan bukan keagamaan’. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta ‘supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai ‘hari kasih sayang’ juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu ‘kasih sayang’ itu mulai bersemi ‘bagai burung jantan dan betina’ pada tanggal 14 Februari.

Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti ‘galant atau cinta’. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang ‘martyr’ bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak ‘akidah’ muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

Berikut adalah pandangan islam tentang hari valentine

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?

Mari kita renungkan firman Allah :“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.

Oleh karena itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut TAQLID. Hadits Rasulullah SAW :“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah SWT dalam Surah AL Imran(keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Benda-benda terkutuk dari seluruh dunia 2 Juli 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

1. Kutukan Lukisan “Crying Boys”

Pada tahun 1985, Inggris dibuat heboh dengan rangkaian kebakaran yang terjadi secara misterius. Kehebohan pun berlanjut ketika ditemukan bahwa di semua rumah yang nyaris terbakar habis, terdapat sebuah benda yang tidak tersentuh api, yaitu lukisan anak laki-laki yang menangis. Kabar yang lebih mengejutkan muncul, ternyata sebelumnya sudah banyak kasus serupa lain yang tidak meninggalkan petunjuk logis.

Setelah ditelusuri, konon sang objek lukisan tersebut adalah seorang anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal terbakar. Tak berapa lama setelah lukisan tersebut diproduksi, studio sang pelukis hancur terlalap api. Bocah tersebut pun kemudian tewas dalam sebuah ledakan. Katanya, arwah si bocah-lah yang menghantui melalui tangisan dalam lukisan tersebut.
Untuk menghilangkan kutukannya, sebuah terbitan lokal pun menggelar aksi pembakaran lukisan yang diproduksi secara massal tersebut. Banyak lukisan berhasil dimusnahkan, tetapi diperkirakan masih ada ribuan cetakan lainnya beredar di seluruh dunia.

2. Terror Of Robert Doll

Kalau berkunjung ke Museum East Martello, Florida, kita bisa melihat sebuah boneka berumur lebih dari satu abad, Robert the Doll. Boneka berukuran seperti bocah kecil ini sangat terkenal, lho! Bukan karena boneka peninggalan abad ke-19 ini lucu, tapi karena horor!!! hiii….
Kisahnya berawal sekitar tahun 1896, ketika keluarga Otto memberikan boneka kepada anak bungsunya Robert Eugene Otto. Saking terpikatnya, sang anak memberikan namanya sendiri, Robert, kepada boneka itu, dan mengganti panggilan dirinya menjadi, Gene.
Semenjak itu, kejadian demi kejadian aneh terjadi di rumah keluarga Otto, dari mulai terdengar suara tawa asing, berbagai kekacauan dan kerusakan, sampai laporan para tetangga yang melihat penampakan mengerikan Robert. Yang paling parah, Robert sepertinya memperbudak Gene hingga bocah tersebut shock dan ketakutan. Melihat ketidakberesan tersebut, keluarga Otto menyingkirkan Robert ke loteng.
Ketika Gene sudah dewasa, ia menemukan kembali boneka Robert. Dalam waktu singkat, boneka itu pun kembali “menguasai” diri Gene, hingga ia nyaris gila. Warga kota yang melewati rumah keluarga Otto dihantui teror Robert dari jendela kamarnya.
Kabarnya, kejadian mengerikan itu terus berlanjut sampai museum tempat tinggal Robert sekarang. Wah, kalo bonekanya kya gini, kyanya gada lucu-lucunya sama sekali, yaa??

3. Keris

Seringkali kita dengar cerita mengenai senjata khas Indonesia yang memiliki kekuatan sehingga dapat bergerak, berdiri, bahkan terbang dengan sendirinya. Kisah itu pun dibarengi dengan kejadian mistis mengerikan.
Salah satu legenda yang terkenal sampai sekarang adalah kisah kesaktian keris buatan Mpu Gandring. Keris sakti tersebut banyak menelan korban, termasuk pembuatnya. Mpu Gandring dihabisi degan sadis oleh pemesan keris tersebut, Ken Arok. Sejak itu, keris Mpu Gandring tidak berhenti meminta tumbal yang haus kekuasaan, termasuk Ken Arok dan keturunannya. Konon, katanya, keris tersebut kemudian dibuang ke laut dan berubah wujud menjadi seekor naga. Wahh mistis banged deh!
Ternyata sampai saat ini pun masih banyak pembuat keris sakti alias keris pusaka. Pembuatannya pun harus melalui tahap yang berat seperti mencocokkan tanggal lahir dan tujuan si pemesan, berpuasa, melakukan perhitungan dengan penanggalan Jawa, dan banyak ritual lainnya. Legenda keris Mpu Gandring pun dipegang teguh sampai sekarang, bahwa keserakahan akan berujung pada kehancuran.

4. Firaun

Jangan pernah coba-coba mengutak-atik mummy Firaun beserta barang peninggalannya, kalau kita gak mau bernasib sama seperti Carnarvon. Pembesar Inggris ini, konon mendadak meninggal dunia setelah membongkar kuburan Tutankhamun, salah satu Firaun pada tahun 1923. Anehnya lagi, di hari Carnarvon meninggal, seluruh listrik di Kairo pun padam tanpa ada yang tahu penyebabnya.
Tutankhamun merupakan Raja Mesir yang memiliki kisah tragis. Diangkat sebagai Firaun ketika berumur 9 tahun, ia hanya sempat sekejap merasakan kekuasaan. Belum genap 19 tahun, ajla menjemputnya. Penyebab kematiannya masih belum mencapai titik terang, walaupun banyak yang percaya akan adanya konspirasi pembunuhan sadis terhadap raja belia tersebut.

Misteri Tutankhamun pun terus berlanjut hingga kini. Katanya, terdpat kutukan bahwa barangsiapa yang mengganggu sang raja dalam tidur panjangnya, akan merasakan kemalangan. Walaupun banyak yang meragukan kutukan tersebut, hal aneh terus terjadi. Seorang petugas berkebangsaan Amerika yang membawa topeng Tutankhamun kabarnya mendadak terserang stroke, dan seorang pemuda Jerman yang nekat mencuri salah satu harta karun Tutankhamun mati dengan mengenaskan.



5 Org yg Berhasil BERTAHAN HIDUP dari EKSEKUSI MATI.. !! 2 Juli 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

Biasanya klo seseorang di vonis mati,, maka umur dari si tersangka dapat dikatakan sudah berada di tangan para eksekutor..

Namun,, ada beberapa org yg berhasil survive dari proses pencabutan nyawa yg dilegalkan oleh hukum tersebut..
Cara mereka bisa survive tsb juga bermacam2..

Beberapa di antaranya akan ane tampilkan di sini..

Cekidot..

Anne Green

Dieksekusi mati dgn cara digantung ketika berumur 22 tahun..
Pd masa itu,, hukuman gantung dilaksanakan dengan cara si napi disuru naik tangga dan mengalungkan sendiri tali ke lehernya..

Setelah tergantung slama 1/2 jam,, tubuh anne diturunkan dan diberikan pd pihak universitas sbg bahan kuliah anatomi..

Namun,, stlh di kampus,, peti dibuka,, dokter mendengar suara bernapas dari tenggorokannya..

Mereka segera memberinya minum.. Dua belas jam stlh eksekusi,, anne uda bisa ngomong bbrapa kata..

Bbrapa taon kemudian anne akhirnya menikah dan punya 3 org anak,, serta dpt hidup 15 taon lagi stlh peristiwa eksekusi yg membuatnya terkenal itu..

Stlh kasus ini,, terpidana mati digantung dengan cara dijatuhkan dari ketinggian tertentu untuk mematahkan lehernya,, shingga dpt mati scr cepat..


John Henry George Lee

John merupakan seorang pembantu di rmh Miss Emma..
Suatu hari,, miss emma ditemukan tewas dgn leher yg tersayat pisau dan rumahnya terbakar..

John kemudian dinyatakan bersalah dan divonis hukuman gantung.. Mnrt jadwal,, John akan dgantung pd 23 Feb 1885 di Exeter Prison..

Ketika sudah hari H,, John dibawa kluar dari selnya untuk menuju tempat eksekusi..
Namun,, trap door (pintu penyekat antar zona penjara) macet..
Bukan hanya skali,, dua kali,, tapi tiga kali..!

Di tengah kebingungan pihak penjara dan eksekutor,, John dikembalikan ke sel nya.. Dan beberapa hari kemudian,, hukumannya diubah menjadi kurungan seumur hidup..


William Duell

Ketika berusia 16 taon,, william divonis mati dengan cara digantung,, akibat tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan thd seorang gadis di village of Tyburn,, London..

Sama spt bu anne,, jasad dari william rencananya akan dimanfaatkan di kuliah medical training,, sesuai dengan prosedur regular pd waktu itu..

Setelah dinyatakan mati,, jasadnya dibawa ke universitas…
Kemudian setelah pakaian nya dilucuti dan diletakkan di atas papan,, ada seorang petugas lab yg menyadari bahwa jasad william bernapas..

Makin lama,, william bernapas makin cepat.. Dan dalam 2 jam,, ia uda bisa duduk..
Malam itu juga,, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan hukumannya menjadi hukuman kurungan..


Joseph Samuel

Joseph divonis mati dengan cara gantung setelah dituduh melakukan perampokkan rumah seorang wanita kaya dan polisi yg menjaga rumah tsb ikut terbunuh..

Joseph memang mengakui perampokkan tsb.. Namun,, ia menyatakan bahwa ia tdk terlibat dlm pembunuhan tsb..

Joseph merampok rmh tersebut bersama gengnya.. Si kepala geng dilepaskan karena kurangnya brg bukti..

Pd 1803,, Joseph dibawa bersama napi lain ke Parramatta,, di mana uda ada ratusan org yg dateng buat ntn eksekusi ini..

Setelah berdoa,, Joseph naik ke atas gerobak dan di lehernya dikalungkan tali.. Setelah siap,, gerobak tsb ditarik..

Bukannya menggantung tubuh Joseph,, tali tsb malah putus..!
Algojo coba lagi… Tp kali ini tali tsb selip dan kaki Joseph menyentuh tanah..
Di tengah kegaduhan penonton,, algojo coba lagi untuk ketiga kali..

Tali tsb kembali putus..!

Kali ini,, petugas di lokasi mengabarkan gubernur ttg peristiwa ini..
Stlh mengetahuinya,, gubernur mengubah hukuman Joseph menjadi kurungan seumur hidup..

Gubernur dan petugas lain meyakini bahwa kejadian tsb merupakan petunjuk dari Tuhan,, bahwa tidak seharusnya Joseph mendapat hukuman tsb..


Wenseslao Moguel

Moguel divonis mati dengan cara ditembak oleh regu tembak kepolisian..

Ia ditembak 9 kali,, termasuk 1 peluru terakhir yg ditembakkan ke kepalanya oleh komandan regu dalam jarak dekat untuk memastikan kematiannya..

Entah bagaimana,, Moguel bisa bertahan hidup dan berencana untuk melarikan diri..

Moguel pulang ke kampungnya untuk menikmati sisa hidupnya yg sangat berharga tsb..

Foto di atas diambil pd tahun 1937 di acara radio Ripley’s Believe It or Not,, di mana Moguel memperlihatkan tanda bekas peluru yg menembus kepalanya dari jarak dekat..!

Unbelievable..?? BELIEVE IT..!..

8 Penemu yang Dibunuh Penemuannya Sendiri 2 Juli 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

1. Henry Winstanley

Ia merupakan arsitek lighthouse (mercusuar) yg sangat terkenal yg membangun mercusuar Eddystone. Ia tadinya pengen ngetes kekuatan mercusuar buatannya sehingga ia berada di dalam mercusuar itu pada saat badai. Tapi nyatanya mercusuarnya roboh dan membunuhnya beserta lima orang lainnya. Beuh…

2. Alexander Bogdanov

Ia merupakan fisikawan, filosofer, ekonomis, penulis sci-fi, dan revolusioner Rusia yg terkenal (buset maruk amat). Salah satu eksperimen ilmiahnya adalah ide untuk peremajaan kembali (rejuvenation) melalui transfusi darah.

Setelah melakukan banyak transfusi darah untuk orang2 terkenal, termasuk sodara ceweknya Lenin, ia memutuskan untuk mentransfusi darah dari pasien lain ke dirinya sendiri. Pasien itu mengidap malaria dan tuberkulosis (TBC). Akibatnya, dia mati beberapa saat setelah transfusi. Iyalah, orang penyakitan malah dimasukin darahnya

3. Cowper Phipps Coles

Ia merupakan Royal Navy Captain yg menemukan mesin turet berputar untuk kapal perang selama Crimean War. Setelah perang, ia mematenkan penemuannya itu dan mulai membangun kapalnya sendiri dengan menggunakan desain yang ia buat sebelumnya.

Kapalnya diberi nama HMS Captain, yg membutuhkan beberapa modifikasi yg berbahaya dan tidak biasa, termasuk “hurricane deck” yg meningkatkan pusat gravitasi kapal. Pada 6 Sept 1870, HMS Captain terbalik dan membunuh Coles beserta 500 kru kapal.

4. Karel Soucek

Ia merupakan stuntman Kanada yg terkenal dengan penemuannya berupa sebuah “kapsul” yg digunakannya untuk berseluncur di Air Terjun Niagara. Ia tetap hidup, namun menderita beberapa luka2.

Pada 1985, ia meyakinkan sebuah perusahaan untuk mendanai sebuah percobaan yg sama tapi dilakukan dari Houston Astrodome di Texas. Air terjun khusus dibuat dari atas bangunan setinggi 180 kaki, dg sebuah plunge pit di bawahnya. Namun, percobaan ternyata gagal, Soucek ga sampe di plunge pit yg disediakan. Ia luka serius dan meninggal keesokan harinya.

5. Otto Lilienthal

Ia merupakan seorang pionir dlm pembuatan glider shingga ia dijuluki Glider King. Ia merupakan orang pertama yg berhasil melakukan penerbangan gliding berkali2. Pada penerbangan pada 9 Agustus 1896, ia terjatuh setinggi 17 meter dan mematahkan tulang belakangnya. Ia meninggal keesokan harinya. Kata2 terakhirnya: “Pengorbanan kecil harus dilakukan!” Wow.

6. William Bullock

Ia merupakan penemu dari Amerika yg menemukan mesin cetak pada tahun 1863. Ia meninggal ketika berusaha untuk membetulkan mesin cetaknya. Kakinya masuk ke dalam mesin ketika berusaha menendang sebuah kerekan ke tempatnya. Akhirnya kakinya hancur dan ia meninggal selama operasi pengamputasian kakinya. Serem amat…

7. J. G. Parry-Thomas

Ia merupakan seorang pengendara sekaligus montir motor-balap Welsh. Ia selalu bermimpi untuk dapat memecahkan rekor tercepat di darat yg pernah diset oleh Malcolm Campbell, dan mulai membuat sebuah mobil untuk melakukannya.

Ia membuat sebuah mobil bernama Babs, yg memiliki banyak modifikasi. Pada 27 April 1926, ia berhasil memecah rekor tersebut, namun berhasil dipecahkan lagi oleh Campbell 2 tahun kemudian. Dalam usaha memecahkan rekor itu kembali, salah satu rantai terlepas dan melayang ke lehernya, seketika itu juga lehernya terpenggal dan ia tewas. Ini lebih serem lagi.

8. Thomas Midgley Jr

Ia merupakan kimiawan dari Amerika yg menemukan minyak bertimbal dan CFC. Ia bertanggung jawab atas banyak kerugian yg disebabkan oleh kerusakan atmosfer karena penemuannya itu. Akhirnya ia menderita Polio dan keracunan timbal dan juga cacat. Ia meninggal pada usia 55 tahun. Akhirnya pencipta polutan pun mati karena polutan yg dibuatnya.

“Dunia memang aneh” 2 Juli 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

Artikel lumayan, buat nasehat diri sendiri..semoga bermanfaat.

Disclaimer: artikel ini diambil dari milis tetangga, tidak jelas penulis aslinya siapa, setelah di lakukan google ternyata banyak yang masang tulisan ini di blognya masing2 seperti disini, ini, lalu ini, kemudian itu..harap maklum. Tulisan ini bukan dari saya, sumpah!

“Dunia memang aneh”, Gumam Pak Ustadz

“Apanya yang aneh Pak?” Tanya Penulis yang fakir ini.

“Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa”

“Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami” Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib, penulis bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menunju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah.

Belum setengah perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya
“Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih?” Tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya;

“Kenapa orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin?

Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja?

Kenapa orang kemasjid dianggap aneh?

Orang yang pergi kemasjid akan terasa “aneh” ketika orang-orang lain justru tengah asik nonton sinetron “intan”.

Orang kemasjid akan terasa “aneh” ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.

Orang kemasjid terasa “aneh” ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum,
“Kamu akan banyak menjumpai “keanehan-keanehan” lain disekitarmu” , kata Pak Ustadz.

“Keanehan-keanehan” disekitar kita?

Cobalah ketika kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak “aneh” ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa “aneh”, karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu.

Cobalah berdzikir atau tadabur al qur’an ba’da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman. Orang yang mau shalat malah serasa menumpangditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru
menumpang ditempat shalat. Aneh bukan?

Cobalah hari ini shalat jum’at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang selesai.

Cobalah anda kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman e-mail yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al qur’an, pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang “aneh” selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari’at dan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut “ditumbenin” ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al qur’an (Al A’raf:31)

Jangan takut dikatakan “sok alim” ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan.

Jangan takut dikatakan “Sok Rajin” ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.

Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa*).

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Annisaa:103) *

Jangan takut untuk shalat jum’at dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ….

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (Al Jumu’ah:9)

Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di
hari Jum’at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin
itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al qur’an,karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;

*Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya Akutermasuk orang-orang yang menyerah diri?”(Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali seru, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita….

Kalau yang kirim e-mail humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirim e-mail setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih?

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok, “sampaikan dariku walau satu ayat”

Jangan takut baca e-mail dari siapapun, selama e-mail itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan. Kita tidak harus baca e-mail dari orang-orang terkenal, e-mail dari manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau dari e-mail yang isinya asal kirim saja. Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.

Lakukan “keanehan-keanehan” yang dituntun manhaj dan syari’at yang benar.

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur’an & Hadist), meskipun
akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut “orang aneh” atau “manusia langka”
jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan
menyelamatkan kita.

Selamat jadi orang aneh!!

Video Mesum Tanda Akhir zaman 27 Juni 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

Video mesum itu seolah membuka topeng bahwa tabiat seksual manusia tetap sama dari zaman ke zaman. Hanya saja dibedakan pada mereka yang patuh pada aturan Allah yang menciptakan birahi untuk mereka. Maka terngianglah kembali pesan rasulullah junjungan kita:

“Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan, wanita akan semakin banyak dan pria akan semakin sedikit, sampai-sampai salah seorang pria bisa mengurus (menikahi) 50 wanita (karena kejahilan orang itu terhadap ilmu agama).”( HR. Bukhari)

Beredarnya video jahil yang katanya mirip artis itu, mungkin biasa bagi kebanyakan orang, tapi tidak biasa dan memalukan bagi orang beriman. Menjadi seolah biasa karena tersebarnya video itu bukanlah kasus tunggal, tetapi deretan referensi panjang kasus serupa yang berulang-ulang memenuhi rak-rak cerita mesum bangsa kita. Video itu hanya melengkapi pendahulunya yang menyusul beredar di masyarakat. Lepas dari semua anggapan, pembelaan, tuduhan dan dakwaan, zina tetaplah zina. Dan menganggap zina sebagai biasa, adalah musibah dan kedurhakaan.

Kita tidak akan pernah menyebut siapa palaku adegan dalam setiap rekaman video yang menjijikkan itu. Siapa pun pelakunya tetaplah sama nilainya sebagai tindakan yang tidak mengenal peradaban manusiawi. Apalagi jika jelas-jelas para aktornya tidak terikat sebagai pasangan sah suami isteri.

Sejarah berulang seolah memutar jarum waktu kembali ke masa silam. Cerita panas tentang hubungan intim tanpa status pernikahan nyatanya memang tidak berubah dari waktu ke waktu. Untuk urusan seks, manusia jahiliyah dengan manusia modern, sukar sekali dibedakan kecuali karena keyakinan dan kepatuhannya kepada agama dan hukum Allah. Hanya saja, banyak dari manusia modern hingga kini masih menganut hukum dan perilaku jahiliyah untuk urusan yang satu ini. Kecuali manusia modern yang ikhlas dan menyerahakan kepatuhannya untuk menjaga diri, kehormatan dan kesuciannya berdasar kaidah Islam. Dalam konteks ini, sesungguhnya Islamlah satu-satunya agama yang lebih pantas disebut sebagai tata nilai yang mengantarkan manusia menjadi modern, beradab, cemerlang dan terhormat dalam urusan nafsu biologis.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (terjemah QS. Al-Israa [17] : 32).

Topeng sudah terbuka. Begitu terbukanya, orang iseng atau orang seneng bisa menyaksikan adegan zina di jalan-jalan, di pasar-pasar, di kantor-kantor dan di mana tempat yang menyiediakan teknologi IT. Bahkan anak-anak sekolahan juga dengan “senang hati” menyimpan rekaman video itu di ponsel-ponsel atau lapto-laptop mereka. Para pedagang VCD atau DVD nakalpun melihat peluang dagang untuk meraup untung. Dari “kebaikan” tangan merekalah tersebar rekaman itu dari pintu ke pintu. Bukankah ini malapetaka? Ya Rabb, akankah kiamat dekat menjelang?

Dari Abdullah bin Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai orang-orang bersetubuh di jalan-jalan seperti layaknya keledai.” Aku (Ibnu ‘Umar) berkata, “Apa betul ini terjadi?”. Beliau lantas menjawab, “Iya, ini sungguh akan terjadi” (HR. Ibnu Hibban, Hakim, Bazzar, dan Thobroni)

Ya Rabb, topeng semakin terbuka,tapi mengapa mereka tetap acuh pada hukum Islam?

Ketika tashawwur Islam berhasil menggeser tradisi jahiliyah, maka tata sosial bangsa Arab berubah total. Dari bangsa amoral menjadi bangsa berkhlak kariimah. Dari bangsa pengubur bayi-bayi wanita menjadi bangsa yang lembut dan kasih sayang. Dari bangsa yang mengagungkan ta’ashub kepada bangsa yang rekat dengan ukhuwwah Islamiyah. Dari bangsa penyembah berhala kepada Tauhid penyembah Allah yang tunggal. Lemah lembut dan persaudaraan kemudian menjadi ciri yang amat menonjol bagi mereka.

Seperti sebuah revolusi, dari bangsa yang sukar diatur, keras dan suka berperang, bangsa Arab menjelma menjadi kelompok masyarakat yang amat patuh pada tata nilai yang diajarkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Lunturlah sifat-sifat jahiliyah yang melekat pada mereka selama ini. Semuanya berkat sentuhan Islam, bahkan mereka rela dan menyerahkan diri apabila jelas-jelas melakukan pelanggaran. Luar biasa. Simaklah riwayat berikut :

Buraidah, dari bapaknya, berkata bahwa sesungguhnya Ma’iz bin Malik al-Aslami datang menghadap Rasulullah saw. dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berbuat aniaya terhadap diriku sendiri. Aku telah melakukan perbuatan zina, dan aku berharap semoga engkau bersedia menyucikan diriku ini.” Tetapi Rasulullah saw. menolak permintaannya itu. Keesokan harinya, Maiz datang lagi menghadap Rasulullah saw. dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berbuat zina.” Untuk kedua kalinya Rasulullah saw. menolak pengakuan Ma’iz. Beliau lalu mengirim seseorang kepada kaum Ma’iz untuk menanyakan: ‘Apakah kalian tahu bahwa dalam akal Ma’iz tidak beres dan tidak bisa kalian terima?’ Mereka menjawab: ‘Sepanjang yang kami ketahui, akalnya tidak terganggu dan kami melihatnya sebagai orang baik-baik.’ Maiz datang lagi menghadap Rasulullah saw. untuk yang ketiga kali. Rasulullah saw. masih menolak pengakuannya. Kemudian kembali mengirim utusan kepada kaum Ma’iz untuk menanyakan masalahnya. Mereka kembali menjawab bahwa tidak ada masalah apa-apa dengan diri dan pikiran Ma’iz. Tetapi ketika Ma’iz datang untuk keempat kalinya dengan maksud yang sama, Rasulullah saw. memerintahkan supaya digalikan lobang untuk pelaksanaan hukuman rajam atas diri Ma’iz. Perintah Rasulullah saw. itu segera dilaksanakan.

Buraidah berkata: ‘Suatu ketika, ada seorang perempuan dari keluarga Ghamidi datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah melakukan perbuatan zina, maka tolonglah sucikan diriku.” Tetapi Rasulullah saw. menolak pengakuan perempuan ini. Keesokan harinya dia datang lagi dan berkata: “Wahai Rasulullah, kenapa engkau tolak pengakuanku? Mungkin alasan engkau menolak pengakuanku sama seperti ketika engkau menolak pengakuan Ma’iz. Demi Allah, sesungguhnya aku ini sedang hamil.” Rasulullah saw. berkata: ‘Mungkin juga tidak. Sekarang pulanglah dulu sampai kamu melahirkan.’ Setelah melahirkan, perempuan itu datang lagi menemui Rasulullah saw. sambil membawa bayi laki-lakinya yang dibungkus dengan secarik kain. Dia berkata. ‘Inilah bayi yang telah kulahirkan.’ Rasulullah saw. berkata: ‘Pulanglah kamu dulu dan susukanlah dia sampai kamu menyapihnya.’ Setelah tiba masa menyapih, perempuan itu datang lagi kepada Rasulullah saw. membawa bayinya. Di tangan bayi itu ada sepotong roti. Dia berkata: ‘Ini, wahai Nabiyullah. Aku telah menyapih bayiku dan dia sudah bisa memakan makanan.’ Akhirnya Nabi saw. menyerahkan bayi tersebut kepada salah seorang sahabat, kemudian beliau mengeluarkan perintah supaya dilaksanakan hukuman terhadap perempuan itu. Perempuan itu lalu ditanam sebatas dada. Selanjutnya Nabi saw. menyuruh orang-orang untuk melemparinya dengan batu. Lalu datang Khalid bin Walid membawa sebuah batu, dan melempar perempuan itu tepat pada kepalanya. Darah dari kepala perempuan itu muncrat sehingga mengenai muka Khalid, sehingga Khalid mencela perempuan itu. Maka Rasulullah saw. berkata: ‘Tenanglah wahai Khalid. Demi yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya perempuan ini telah bertobat dengan tobat yang apabila dilakukan oleh seorang penarik pajak secara kejam, niscaya dia akan diampuni. Kemudian Rasulullah saw. memerintahkan untuk mengurus mayit perempuan ini dan beliau menyalatinya, lalu menguburkannya.” (HR Muslim).

Mungkin kita tak akan pernah menemukan Ma’iz dan perempuan dari keluarga Ghamidi saat ini. Para pelaku zina di zaman kita malah sibuk berkelit bahkan dibela dengan dalih kebebasan, hak privat seseorang yang harus dihormati dan HAM. Bahkan undang-undang yang berniat untuk membatasi perzinahan pun dipermasalahkan bahkan terkesan dihalang-halangi. Tinggallah kita para orang tua harus menyiapkan tenaga ekstra untuk membentengi anak-anak dan generasi kita dari perbuatan terkutuk itu. Semoga Allah memelihara kita dan seluruh anak keturunan kita dari mendekati zina. Aamiin

Kita memang harus mengutuk perzinahan dan mengingatkan pelakunya akan bahaya zina dan kebesaran dosanya. Semoga pintu taubat tetap terbuka kepada siapapun. Seburuk-buruk manusia, masih ada peluang hidayah sampai kepadanya. Sealim-alimnya manusia, masih ada pula peluang berbuat aniaya.

Semoga segera terbukti kebenaran yang tertutup topeng kepalsuan. Jangan hanya pelaku penyebar rekaman itu yang diburu seperti tikus. Aktornya pun harus juga diberi ”pelajaran”. Andaikan itu hanya fitnah belaka, maka wajib hukumnya membersihkan namanya.

Allahu a’lam bisshowaab (yusuf mansur network)

Sejarah Mandau, Senjata Khas Dayak 27 Juni 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

Pada jaman dulu jika terjadi peperangan, suku Dayak pada umumnya menggunakan senjata khas mereka, yaitu mandau. Mandau merupakan sebuah pusaka yang secara turun-temurun yang digunakan oleh suku Dayak dan diaanggap sebagai sebuah benda keramat. Selain digunakan pada saat peperangan mandau juga biasanya dipakai oleh suku Dayak untuk menemani mereka dalam melakukan kegiatan keseharian mereka, seperti menebas atau memotong daging, tumbuh-tumbuhan, atau benda-benda lainnya yang perlu untuk di potong.

Biasanya orang awam akan sering kebingungan antara mandau dan ambang. Orang awam atau orang yang tidak terbiasa melihat atau pun memegang mandau akan sulit untuk membedakan antara mandau dengan ambang karena jika dilihat secara kasat mata memang keduanya hampir sama. Tetapi, keduanya sangatlah berbeda. Namun jika kita melihatnya dengan lebih detail maka akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok, yaitu pada mandau terdapat ukiran atau bertatahkan emas, tembaga, atau perak dan mandau lebih kuat serta lentur, karena mandau terbuat dari batu gunung yang mengandung besi dan diolah oleh seorang ahli. Sedangkan ambang hanya terbuat dari besi biasa, seperti besu per mobil, bilah gergaji mesin, cakram kendaraan atau batang besi lain.

mandau

Mandau atau Ambang Birang Bitang Pono Ajun Kajau harus disimpan dan dirawat dengan baik ditempat khusus untuk penghormatan. Karena suku Dayak yakin bahwa mandau memiliki kekuatan spiritual yang mampu melindungi pemiliknya dari serangan atau niat jahat dari lawan-lawannya. Dan mandau juga diyakini dijaga oleh seorang perempuan, dan jika pemilik mandau tersebut bermimpi bertemu dengan perempuan yang menghuni mandau, berarti sang pemilik akan mendapatkan rejeki.

Mandau selain dibuat dari besi batuan gunung lalu diukir, pulang atau hulu mandau (tempat untuk memegang) dibuat berukiran dengan menggunakan tanduk kerbau untuk yang pulang-nya berwarna hitam. Dan menggunakan tanduk rusa untuk pulang yang berwarna putih. Pembuatan pulang dapat juga menggunakan kayu kayamihing. Pada bagian ujung dari pulang diberi atau ditaruh bulu binatang atau rambut manusia. Untuk dapat melengkatkan sebuah mandau dengan pulang dapat menggunakan getah kayu sambun yang terbukti sangat kuat kerekatannya.Setelah itu kemudian diikat lagi dengan jangang, namun jika jangang sulit ditemukan dapat menggunakan uei (anyaman rotan).

Besi mantikei yang digunakan untuk bahan baku pembuatan mandau dapat ditemukan didaerah Kerang Gambir, sungai Karo Jangkang, sungai Mantikei anak sungai Samba simpangan sungai Katingan, dan desa Tumbang Atei.

Tidak lengkap kiranya jika mandau tidak memiliki kumpang. Kumpang ialah sebutan sarung untuk mandau, kumpang mandau merupakan tampat masuknya mata mandau biasanya dilapisi tanduk rusa. Pada kumpang mandau diberi tempuser undang, yaitu ikatan yang terbuat dari anyaman uei (rotan).

Pada bagian depan kumpang dibuat sebuah sarung kecil tempat menyimpan langgei puai. Langgei puai adalah sejenis pisau kecil sebagai pelengkap mandau. Tangkainya panjang sekitar 20 cm dari mata anggei, bentuknya lebih kecil dari pada tangkainya. Fungsi dari langgei puai adalah untuk menghaluskan atau membersihkan benda-benda, contohnya rotan. Sarung atau kumpang langgei selalu melekat pada kumpang mandau. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara mandau dan langgei puai adalah sebuah kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

Burung Enggang 27 Juni 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

Burung Enggang atau Burung Rangkong (bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya “Buceros” merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti “tanduk sapi” dalam Bahasa Yunani.

Burung Enggang tergolong dalam kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Ciri-ciri

Ketika waktunya mengeram, enggang betina bertelur sampai enam biji telur putih terkurung di dalam kurungan sarang, dibuat antara lain dari kotoran dan kulit buah. Hanya terdapat satu bukaan kecil yang cukup untuk burung jantan mengulurkan makanan kepada anak burung dan burung enggang betina.

Apabila anak burung dan burung betina tidak lagi muat dalam sarang, burung betina akan memecahkan sarang untuk keluar dan membangun lagi dinding tersebut, dan kedua burung dewasa akan mencari makanan bagi anak-anak burung. Dalam sebagian spesies, anak-anak burung itu sendiri membangun kembali dinding yang pecah itu tanpa bantuan burung dewasa.

Sebagai Lambang Budaya

Dalam budaya Kalimantan, burung enggang (tingan) merupakan simbol “Alam Atas” yaitu alam kedewataan yang bersifat “maskulin”. Di Pulau Kalimantan, burung enggang sakti dipakai sebagai lambang daerah atau simbol organisasi seperti di lambang negeri Sarawak, lambang provinsi Kalimantan Tengah, simbol Universitas Lambung Mangkurat dan sebagainya. Burung enggang diwujudkan dalam bentuk ukiran pada Budaya Dayak, sedangkan dalam budaya Banjar, burung enggang diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena Budaya Banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran makhluk bernyawa.




SEJARAH PROVINSI RIAU 21 Juni 2010

Posted by Mariz in Uncategorized.
add a comment

ASAL KATA RIAU, Secara etimologis kata “Riau” berasal dari kata “Rio” (Bahasa Portugis) yang berarti “sungai”. Misalnya Rio de Janairo artinya Sungai Januari. Di pulau Bintan ada sebuah sungai yang bernama Rio, yaitu sungai Rio. Dari kata Rio ini berubah menjadi Riau. Orang Belanda menulis kata Riau ini dengan “Riouw” dan sekarang dikenal tulisan Riouw dengan perkataan Riau saja.Ucapan sehari-hari dalam masyarakat Siak dikenal kata “meriau” yang artinya musim ikan bermain-main., di Kuantan meriau dimaksudkan suatu cara mengumpulkan ikan pada suatu tempat untuk mudah ditangkap dalam jumlah besar. Dari meriau ini berubah menjadi kata Riau. Disamping itu dalam masyarakat Riau Kepulauan, dikenal pula kata “Rioh”. Kata Rioh berarti suara yang ramai di pusat kerajaan Melayu Riau. Pusat kerajaan itu terletak di sebelah hulu sungai Carang yang ramai suaranya karena kesibukan perdagangan yang keluar masuk pusat kota. Pusat perdagangan itu dikenal dengan nama “Bandar Rioh” yang didirikan oleh Sultan Ibrahim Syah (1671-1682) dalam Kemaharajaan Melayu. Bila dihubungkan pengertian Rio yang artinya sungai dengan kata Rioh yang artinya suara yang ramai, terdapat suatu pengertian yang hampir sama. Sungai Riau ini terletak pada arus lalu lintas perdagangan internasional di Selat Malaka. Dalam perkembangan selanjutnya kata Riau dipergunakan untuk menamakan pulau-pulau yang terletak di sebelah tenggara Semenanjung Malaya. Kesatuan pulau-pulau itu terkenal dengan istilah “Pulau Segantang Lada”. Pembentukan Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-undang Nomor 61 tahun 1958. Sama halnya dengan Provinsi lain yang ada di Indoensia, untuk berdirinya Provinsi Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup panjang, yaitu hampir 6 tahun (17 Nopember 1952 s/d 5 Maret 1958). Dalam Undang-undang pembentukan daerah swatantra tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, Jo Lembaran Negara No 75 tahun 1957, daerah swatantra Tingkat I Riau meliputi wilayah daerah swatantra tingkat II : Bengkalis, Kampar, Indragiri, Kepulauan Riau, termaktub dalam UU No. 12 tahun 1956 (L. Negara tahun 1956 No.25) Kotaparaja Pekanbaru, termaktub dalam Undang-undang No. 8 tahun 1956 No. 19 Dengan surat keputusan Presiden tertanggal 27 Februari 1958 No. 258/M/1958 telah diangkat Mr. S.M. Amin, Gubernur KDH Provinsi Riau di lakukan pada tanggal 5 Maret 1958 di Tanjungpinang oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Sekjen Mr. Sumarman. Pelantikan tersebut dilakukan ditengah-tengah klimaksnya pemberontakan PRRI di Sumatera Tengah yang melibatkan secara langsung daerah Riau. Dengan demikian, Pemerintah Daerah Riau yang baru terbentuk harus mencurahkan perhatian dan kegiatannya untuk memulihkan keamanan di daerahnya sendiri.Seiring dengan terjadinya pemberontakan PRRI telah menyebabkan kondisi perekonomian di Provinsi Riau yang baru terbentuk semakin tidak menentu. Untuk mengatasi kekurangan akan makanan, maka diambil tindakan darurat, para pedagang yang mampu dikerahkan untuk mengadakan persediaan bahan makanan yang luas. Dengan demikian dalam waktu singkat arus lalu lintas barang yang diperlukan rakyat berangsur-angsur dapat dipulihkan kembali.Di Riau Daratan yang baru dibebaskan dari pengaruh PRRI, pemerintahan di Kabupaten mulai ditertibkan. Sebagai Bupati Inderagiri di Rengat ditunjuk Tengku Bay, di Bengkalis Abdullah Syafei. Di Pekanbaru dibentuk filial Kantor Gubernur yang pimpinannya didatangkan dari kantor Gubernur Tanjungpinang, yaitu Bupati Dt. Wan Abdurrachman dibantu oleh Wedana T. Kamaruzzaman. Pemindahan Ibukota Karena situasi daerah telah mulai aman, maka oleh pemerintah (Menteri Dalam Negeri) telah mulai difikirkan untuk menetapkan ibukota Provinsi Riau secara sungguh-sungguh, karena penetapan Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi hanya bersifat sementara. Dalam hal ini Menteri Dalam Negeri telah mengirim kawat kepada Gubernur Riau tanggal 30 Agustus 1958 No. Sekr. 15/15/6. Untuk menanggapi maksud kawat tersebut secara sungguh-sungguh dan penuh pertimbangan yang cukup dapat dipertanggung jawabkan, maka Badan Penasehat meminta kepada Gubernur supaya membentuk suatu Panitia khusus. Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Swatantra tingkat I Riau tanggal 22 September 1958 No.21/0/3-D/58 dibentuk panitia Penyelidik Penetapan Ibukota Daerah Swatantra Tingkat I Riau. Panitia ini telah berkeliling ke seluruh Daerah Riau untuk mendengar pendapat-pendapat pemuka-pemuka masyarakat, penguasa Perang Riau Daratan dan Penguasa Perang Riau Kepulauan. Dari angket langsung yang diadakan panitia tersebut, maka diambillah ketetapan, bahwa sebagai ibukota terpilih Kota Pekanbaru. Pendapatan ini langsung disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. Akhirnya tanggal 20 Januari 1959 dikeluarkan Surat Keputusan dengan No. Des.52/1/44-25 yang menetapkan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau. Untuk merealisir ketetapan tersebut, dibentuklah dipusat suatu panitia interdepartemental, karena pemindahan ibukota dari Tanjungpinang ke Pekanbaru menyangkut kepentingan semua Departemen. Sebagai pelaksana di daerah dibentuk pula suatu badan di Pekanbaru yang diketuai oleh Penguasa Perang Riau Daratan Letkol. Kaharuddin Nasution. Sejak itulah mulai dibangun Kota Pekanbaru dan untuk tahap pertama mempersiapkan bangunan-bangunan yang dalam waktu singkat dapat menampung pemindahan kantor-kantor dan pegawai-pegawai dari Tanjung Pinang ke Pekanbaru. Sementara persiapan pemindahan secara simultan terus dilaksanakan, perubahan struktur pemerintahan daerah berdasarkan Penpres No.6/1959 sekaligus direalisir. Gubernur Mr. S.M. Amin digantikan oleh Letkol Kaharuddin Nasution yang dilantik digedung Sekolah Pei Ing Pekanbaru tanggal 6 Januari 1960. Karena Kota Pekanbaru belum mempunyai gedung yang representatif, maka dipakailah gedung sekolah Pei Ing untuk tempat upacara. Dengan di lantiknya Letkol Kaharuddin Nasution sebagai Gubernur, maka struktur Pemerintahan Daerah Tingkat I Riau dengan sendirinya mengalami pula perubahan. Badan Penasehat Gubernur Kepala Daerah dibubarkan dan pelaksanaan pemindahan ibukota dimulai. Rombongan pemindahan pertama dari Tanjungpinang ke Pekanbaru dimulai pada awal Januari 1960 dan mulai saat itu resmilah Pekanbaru menjadi ibukota. Aparatur pemerintahan daerah, sesuai dengan Penpres No.6 tahun 1959 mulai dilengkapi dan sebagai langkah pertama dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 14 April 1960 No. PD6/2/12-10 telah dilantik Badan Pemerintah Harian bertempat di gedung Pei Ing Pekanbaru dengan anggota-anggota terdiri dari : 1. Wan Ghalib 2. Soeman Hs 3. A. Muin Sadjoko Anggota-anggota Badan Pemerintahan Harian tersebut merupakan pembantu-pembantu Gubernur Kepala Daerah untuk menjalankan pemerintahan sehari-hari. Di dalam rapat Gubernur, Badan Pemerintah Harian dan Staff Residen Mr. Sis Tjakraningrat, disusunlah program kerje Pemerintah Daerah, yang dititik beratkan pada : 1. Pemulihan perhubungan lalu lintas untuk kemakmuran rakyat. 2. Menggali sumber-sumber penghasilan daerah 3. Menyempurnakan aparatur. Program tersebut dilaksanakan secara konsekwen sehingga dalam waktu singkat jalan raya antara Pekanbaru sampai batas Sumatera Barat siap dikerjakan. Jalan tersebut merupakan kebanggaan Provinsi Riau. Pemasukan keuangan daerah mulai kelihatan nyata, sehingga Kas Daerah yang pada mulanya kosong sama sekali, mulai berisi. Anggaran Belanja yang diperbuat kemudian tidak lagi merupakan anggaran khayalan tetapi betul-betul dapat dipenuhi dengan sumber-sumber penghasilan sendiri sebagai suatu daerah otonom. Disamping itu atas prakarsa Gubernur Kaharuddin Nasution diusahakan pula pengumpulan dana disamping keuangan daerah yang sifatnya inkonvensional. Dana ini diperdapat dari sumber-sumber di luar anggaran daerah, dan hasilnya dimanfaatkan untuk pembangunan, diantaranya pembangunan pelabuhan baru beserta gudangnya, gedung pertemuan umum (Gedung Trikora), gedung Universitas Riau, Wisma Riau Mesjid Agung, Asrama Pelajar Riau untuk Putera dan Putri di Yogyakarta dan lain-lain. Untuk penyempurnaan pemerintahan daerah, disusunlah DPRD-GR. Untuk itu ditugaskan anggota BPH Wan Ghalib dengan dibantu Bupati Dt. Mangkuto Ameh untuk mengadakan hearing dengan partai-partai politik dan organisasi-organisasi massa dalam menyusun komposisi. Sesuai dengan itu diajukan sebanyak 38 calon anggota yang disampaikan kepada menteri dalam negeri Ipik Gandamana. Usaha untuk menyempurnakan Pemerintah Daerah terus ditingkatkan, disamping Gubernur Kepala Daerah, pada tanggal 25 April 1962 diangkat seorang Wakil Gubernur kepala Daerah, yaitu Dt. Wan Abdurrahman yang semula menjabat Walikota Pekanbaru, jabatan Walikota dipegang oleh Tengku Bay. Masuknya unsur-unsur Nasional dan Komunis dalam tubuh BPH disebabkan saat itu sudah merupakan ketentuan yang tidak tertulis, bahwa semua aparat pemerintahan harus berintikan “NASAKOM”. Kemudian Penpres No. 6 tahun 1959 diganti dan disempurnakan dengan Undang-undang No. 18 tahun 1965 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Nasakomisasi diterapkan tidak melalui ketentuan perundang-undangan tetapi tekanan-tekanan dari atas.Sejalan dengan itu dibentuk pula pula apa yang dinamakan Front Nasional Daerah Tingkat I Riau, yang pimpinan hariannya terdiri dari unsur Nasakom. Front Nasional ini mengkoordinir semua potensi parta-partai politik dan organisasi-organisasi massa. Dengan sendirinya di dalam Front Nasional ini bertarung ideologi yang bertentangan, yang menurut cita-cita haruslah dipersatukan.Kedudukan pimpinan harian Front Nasional ini merupakan kedudukan penting, karena mereka menguasai massa rakyat. Karena itu pulalah Pimpinanan Harian tersebut didudukkan di samping Gubernur Kepala Daerah, yang merupakan anggota Panca Tunggal. Atas dasar Nasakomisasi ini, maka golongan komunis telah dapat merebut posisi yang kuat. Ditambah pula dengan tekanan-tekanan pihak yang berkuasa, maka peranan komunis dalam Front Nasional tersebut sangat menonjol. Disamping penyempurnaan aparatur pemerintahan, oleh Pemerintah Daerah dirasakan pula bahwa luasnya daerah-daerah kabupaten yang ada dan batas-batasnya kurang sempurna, sehingga sering menimbulkan stagnasi dalam kelancaran jalannya roda pemerintahan. Ditambah lagi adanya hasrat rakyat dari beberapa daerah seperti Indragiri Hilir, Rokan, Bagan Siapi-api dan lain-lain yang menginginkan supaya daerah-daerah tersebut dijadikan Kabupaten. Untuk itu maka oleh Pemerintah Daerah Provinsi Riau pada tanggal 15 Desember 1962 dengan SK. No.615 tahun 1962 di bentuklah suatu panitia.Hasil kerja dari pantia tersebut menjadikan Provinsi Riau 5 (lima) buah daerah tingkat II dan satu buah Kotamadya. Kotamadya Pekanbaru : Walikota KDH Kotamadya Tengku Bay. Kabupaten Kampar : Bupati KDH R. Subrantas Kabupaten Indragiri Hulu : Bupati KDH. H. Masnoer Kabupaten Indragiri Hilir : Bupati KDH Drs. Baharuddin Yusuf Kabupaten Kepulauan Riau : Bupati KDH Adnan Kasim Kabupaten Bengkalis : Bupati KDH H. Zalik Aris Sewaktu pemerintah pusat memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia dan Singapura, serta ditingkatkan dengan konfrontasi fisik dengan keputusan Presiden Republik Indonesia tahun 1963, maka yang paling dahulu menampung konsekwensi-konsekwensinya adalah daerah Riau. Daerah ini yang berbatasan langsung dengan kedua negara tetangga tersebut dan orientasi ekonominya sejak berabad-abad tergantung dari Malaysia dan Singapura sekaligus menjadi kacau.Untuk menghadapi keadaan yang sangat mengacaukan kehidupan rakyat tersebut, dalam rapat kilat yang diadakan Gubernur beserta anggota-anggota BPH, Catur Tunggal dan Instansi-instansi yang bertanggung jawab, telah dibahas situasi yang gawat tersebut serta dicarikan jalan keluar untuk bisa mengatasi keadaan. Kepada salah seorang anggota BPH ditugaskan untuk menyusun suatu konsep program yang meliputi semua bidang kecuali bidang pertanahan, dengan diberi waktu satu malam. Dalam rapat yang diadakan besok paginya konsep yang telah disusun tersebut diterima secara mutatis mutandis. Tetapi nyatanya pemeritah pusat waktu itu tidak dapat melaksanakan program tersebut sebagaimana yang diharapkan terutama tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi langsung oleh rakyat, seperti pengiriman bahan pokok untuk daerah-daerah Kepulauan dan penyaluran hasil produksi rakyat. Dalam bidang moneter diambil pula tindakan-tindakan drastis dengan menghapuskan berlakunya mata uang dollar Singapura/Malaysia di Kepulauan Riau, serta menggantinya dengan KRRP (Rupiah Kepualaun Riau) yang berlaku mulai tanggal 15 Oktober 1963. Untuk melaksanakan pengrupiahan Kepualauan Riau tersebut, diberikan tugas kepada Team Task Force II dibawah pimpinan Mr. Djuana dari Bank Indonesia. Dengan perubahan-perubahan pola ekonomi secara mendadak dan menyeluruh dengan sendirinya terjadi stagnasi. Perekonomian jadi tidak menentu. Arus barang terhenti, baik keluar maupun masuk. Daerah Riau yang pada dasarnya adalah penghasil barang ekspor, akhirnya menjadi kekeringan. Barang-barang produksi rakyat, terutama karet menjadi menumpuk dan tak dapat di alirkan, barang-barang kebutuhan rakyat tidak masuk kecuali yang didatangkan oleh pemerintah sendiri yang tebatas hanya di kota-kota pelabuhan. Kebijaksanaan yang diambil pemerintah kemudian tidak meredakan keadaan, malahan menambah kesengsarahan rakyat, terutama di bidang ekonomi dan keamanan. Untuk menanggulangi bidang ekonomi, di pusat dibentuk Komando Tertinggi Urusan Ekonomi (Kotoe) yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri I Dr. Subandrio. Di Riau di tunjuk Gubernur Kaharuddin Nasution sebagai pembantu Kotoe tersebut. Oleh Kotoe di tunjuk PT. Karkam dengan hak monopoli untuk menampung seluruh karet rakyat dan mengekspor keluar negeri. Kondisi ini justru semakin memperburuk perekonomian rakyat.Pada tahun-tahun terakhir masa jabatan Gubernur Kaharuddin Nasution terjadi ketegangan dengan pemuka-pemuka masyarakat Riau. Dari segi politis, ketegangan dengan tokoh-tokoh masyarakat Riau telah berjalan beberapa tahun yang berpangkal pada politik kepegawaian. Pemuka-pemuka daerah berpendapat bahwa Gubernur Kaharuddin Nasution terlalu banyak memberikan kedudukan-kedudukan kunci kepada orang-orang yang dianggap tidak mempunyai iktikad baik terhadap daerah Riau. Hal ini ditambah pula dengan ditangkapnya Wakil Gubernur Dt. Wan Abdul Rachman yang difitnah ikut dalam gerakan membentuk negara RPI (Republik Persatuan Indonesia), fitnahan ini dilansir oleh PKI. Akibatnya Dt. Wan Abdurrachman diberhentikan dari jabatannya dengan hak pensiun.Kebangkitan Angkatan 66 dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran di Riau bukanlah suatu gerakan spontanitas tanpa sadar. Kebangkitan Angkatan 66 timbul dari suatu embrio proses sejarah yang melanda Tanah Air. Konsep Nasakom Orde Lama menimbulkan penyelewengan-penyelewengan dalam segala aspek kehidupan nasional. Lembaga-lembaga Negara tidak berfungsi sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945. Penetrasi proses Nasakomisasi ke dalam masyarakat Pancasilais menimbulkan keretakan sosial dan menggoncangkan sistem-sistem nilai yang menimbulkan situasi konflik. Di tambah lagi adanya konfrontasi dengan Malaysia yang menyebabkan rakyat Riau sangat menderita karena kehidupan perekonomian antara Riau dengan Malaysia menjadi terputus.Demikianlah penderitaan, konfrontasi dan kemelut berlangsung terus dan suasana semakin panas di Riau. Menjelang meletusnya G 30 S/PKI kegiatan tokoh-tokoh PKI di Riau makin meningkat. Mereka dengan berani secara langsung menyerang lawan-lawan politiknya. Tokoh-tokoh PKI Riau Alihami Cs mempergunakan kesempatan dalam berbagai forum untuk menghantam lawan-lawannya dan menonjolkan diri sebagai pihak yang revolusioner. Begitu juga masyarakat Cina yang berkewargaan negara RRC memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang luar biasa. Malam tanggal 30 September 1965 mereka yang tergabung dalam Baperki bersama-sama dengan PKI Riau mengadakan konsolidasi dan Show of force dalam memperingati Hari Angkatan Perang Republik Indonesia, jadi sehari mendahului waktu peringatan yang sebenarnya. Tindakan selanjutnya; PKI beserta ormas-ormasnya memboikot sidang pleno lengkap Front Nasional Riau yang langsung dipimpin oleh Gubernur Kaharuddin Nasution pada tanggal 30 September 1965. Ternyata kegiatan dan pergerakan PKI beserta ormas-ormasnya adalah untuk merebut pemerintahan yang syah. Kondisi ini akhirnya bisa di akhiri, perjuangan generasi muda Riau tidak sia-sia, rezim Orde Lama di Riau tamat sejarahnya dan Kolonel Arifin Achmad diangkat sebagai care taker Gubernur/KDH Riau pada tanggal 16 Nopember 1966. Mulai saat itu tertancaplah tonggak kemenangan Orde Baru di Riau. Dengan diangkatnya Kolonel Arifin Achmat sebagai care taker Gubernur Kepala Daerah Provinsi Riau terhitung mulai tanggal 16 Oktober 1966 dengan surat keputusan Menteri Dalam Negeri No. UP/4/43-1506. pelantikannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Letnan Jenderal Basuki rachmad dalam suatu sidang pleno DPR-GR Provinsi Riau pada tanggal 15 Nopember 1966. Kemudian pada tanggal 16 Februari 1967 DPRD-GR Provinsi Riau mengukuhkan Kolonel Arifin Achmad sebagai Gubernur Riau dengan Surat Keputusan Nomor 002/Kpts/67. Maka Menteri Dalam Negeri mengesyahkan pengangkatan Kolonel Arifin Achmad sebagai Gubernur Kepala Derah Provinsi Riau untuk masa jabatan 5 tahun, dengan Surat Keputusan No. UP/6/1/36-260, tertanggal 24 Februari 1967. Surat Keputusan tersebut diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden Repbulik Indonesia Nomor : 146/M/1969 tertanggal 17 Nopember 1969. Hingga sekarang pejabat Gubernur Riau sudah mengalami beberapa kali pergantian, yaitu : 1. Mr. S.M. Amin Periode 1958 – 1960 2. H. Kaharuddin Nasution Periode 1960 – 1966 3. H. Arifin Ahmad Periode 1966 – 1978 4. Hr. Subrantas.S Periode 1978 – 1980 5. H. Prapto Prayitno (Plt) 1980 6. H. Imam Munandar Periode 1980 – 1988 7. H. Baharuddin Yusuf (Plh) 1988 8. Atar Sibero (Plt) 1988 9. H. Soeripto Periode 1988 – 1998 10. H. Saleh Djasit Periode 1998 – 2003 11. H.M. Rusli Zainal Periode 2003 – 2008 12. H.M. Rusli Zainal Periode 2008 – sekarang Seiring dengan berhembusnya angin reformasi telah memberikan perubahan yang drastis terhadap negeri ini, tidak terkecuali di Provinsi Riau sendiri. Salah satu perwujudannya adalah dengan diberlakukannya pelaksanaan otonomi daerah yang mulai di laksanakan pada tanggal 1 Januari 2001. Hal ini berimplikasi terhadap timbulnya daerah-daerah baru di Indonesia, dari 27 Provinsi pada awalnya sekarang sudah menjadi 32 Provinsi. Tidak terkecuali Provinsi Riau, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2004 Kepulauan Riau resmi mejadi Provinsi ke 32 di Indonesia, itu berarti Provinsi Riau yang dulunya terdiri dari 16 Kabupaten/Kota sekarang hanya menjadi 11 Kabupaten/Kota. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah;

(1) Kota Pekanbaru

(2) Kampar

(3) Pelalawan

(4) Rokan Hulu

(5) Inderagiri Hulu

(6) Kuantang Singingi

(7) Inderagiri Hilir

(8) Bengkalis

(9) Siak

(10) Rokan Hilir

(11) Kota Dumai,

Dan terakhir pada Jumat 19 Desember 2008 Jam 10.00 WIB, RUU Pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti disahkan, sehingga mulai tanggal 19 Desember 2008 Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi si Bungsu Kab dan Kota yang ada di Provinsi Riau